Cerita remaja ini berawal dari seorang anak SMU bernama Justin sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Tiba-tiba ia melihat seorang remaja sedang naik sepeda dan jatuh tersungkur di depan rumahnya. Isi tas plastik remaja itu jatuh berhamburan. Tanpa pikir panjang Justin lalu menolong anak itu. Justin menolongnya berdiri dan mengumpulkan barang-barang yang berserakan di jalan. Racun serangga, tali dan beberapa barang lain akhirnya terkumpul di dalam tas plastik lagi. Juatin melihat kaki pemuda itu terluka, maka Justin meminta dia mampir kerumah Justin agar lukanya bisa diobati. pemuda itu pun menyetujuinya dan mereka berdua pun masuk rumah.
Di dalam rumah, Justin mengobrol dengan anak itu yang akhirnya diketahui bernama Daniel. Lama sekali Justin mengobrol dengan Daniel mereka menjadi akrab dalam sekejap, mungkin karena umur mereka hampir sama. Mereka berbicara tentang sekolah, hobi, guru dan hal-hal lain yang biasa dibicarakan anak sekolahan. Semenjak peristiwa itu mereka pun menjadi akrab dan saling bersahabat.
Saat lulus SMU, cerita anak abg tiu pun berlanjut. Kedua pemuda itu diterima d universitas yang sama. Persahabatan mereka pun makin dekat. Hingga tak terasa waktu kelulusan pun tiba. Beberapa hari sebelum wisuda Daniel menemui Justin, dan mereka pun saling mengobrol.
"Hey, Justin!'' kata Daniel. "tahukah kamu bahwa jika kamu tidak menolongku, mungkin selamanya aku tidak akan kenal sama kamu. Kamu memang sahabat terbaikku."
"Hahaa,,,, biasa sajalah,, emange kenapa toh?" Justin balik bertanya.
"Maaf, jika aku tidak pernah cerita ke kamu masalah ini. Masa-masa awal pertemuan kita dulu adalah masa yang paling kritis di hidupku." Daniel mulai bercerita "Waktu itu, usaha bapakku bangkrut. dia terlilit banyak hutang. Sedangkan ibuku malah lari dengan lelaki lain. Alu sering jadi korban emosi bapak. Aku kecewa sekali dengan mereka dan ingin bunuh diri waktu itu".
Daniel melanjutkan ceritanya, " Tetapi setelah membeli racun serangga dan juga tali untuk bunuh diri, sepedaku malah terpeleset di depan rumahmu dan kamu menolongku. Keakraban dan ketulusanmu saat itu seolah-olah bercerita bahwa masih banyak orang baik disekitarku. Aku merasa tidak sendiri lagi waktu itu. Aku melihat ada harapan. Canda dan sikapmu membuatku membatalkan niat bunuh diriku. Thanks bro,,, entah sadar atau tidak kamu telah menyelamatkan nyawaku..
Luangkan waktu untuk tersenyum kepada salah satu orang yang tak kau kenal,,, mungkin senyuman itu bisa menjadi satu-satunya sinar bagi mataharinya yang mulai gelap.. :)
KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar